Postingan

Menampilkan postingan yang sesuai dengan penelusuran untuk si-tukang-kritik

Cerpen Ihwal Politik Si Tukang Kritik

Cerpen ini sesungguhnya pernah dimuat di Harian Joglosemar, Minggu, 9 Oktober 2011, tetapi gres saya ketahui tahun 2015 ini. Si Tukang Kritik oleh: Andi D. Handoko Foto-foto yang terselip di tiap halaman album kusam itu seakan menghidupkan sejarah yang telah berlalu. Sejarah yang penuh darah dan api perjuangan. Barangkali foto-foto itu menjadi bukti bahwa sejarah tak bisa dibohongi hanya dengan teriakan dan orasi-orasi semata. Sejarah itu kejam. Sejarah itu perlawanan. Sejarah itu pemerasan dan penindasan. Namun, sejarah juga menyimpan kenangan dan kebahagiaan. “Jadi kau dulu yakni seorang aktivis?” Keheningan ruang tamu terpecah oleh pertanyaan Barkah pada Joni. Namun Joni tak pribadi menjawab pertanyaan itu. Ia hanya mengernyitkan senyum pada sahabat kerjanya itu. “Mengapa kau hanya tersenyum, Jon?” tanya Barkah lagi sembari membalik halaman album foto di hadapannya. “Ya, menyerupai itulah. Terserah kau mau sebut apa, penggagas atau sebutan lainnya. Hanya saja, pa...

Resensi Cerpen

Sebenarnya resensi cerpen ini yaitu kiprah kuliah delapan tahun yang kemudian dan sudah saya posting di blog organisasi kampus yang kini masih aktif, tetapi jarang dijamah. Hasil resensi ternyata pernah diambil untuk soal Ujian Nasional Sekolah Menengan Atas dan sering keluar di buku soal latihan. (Baca juga: Resensi Buku Parent's Story ) Kidung Kebekuan ( Kisah Nyata dari Seorang Sahabat ) Oleh : Liana Yusoli Ibadiyah Malam ini bintang tiada yang indah, kebanyakan redup tak bercahaya. Bulan hanya terlihat separuh saja, tak menarik hatiku. Terlihat kedip-kedip lampu dari langit di ujung Utara, mungkin pesawat dari negara besar, saya tak peduli. Langit agak pucat rupanya. Lama saya mengamati langit, mengharap sesuatu muncul di sana. Aku tak yakin yang kutunggu akan datang. Namun saya akan tetap sabar menunggu. Tetap menunggu bintang jatuh dan mengucap suatu permohonan biar nasibku berubah. Sekian waktu kutunggu yang ada tetap kebekuan, keheningan, saya kedingin...

Wawancara Bersama Ahmad Tohari

Gambar
Wawancara dilaksanakan pada tanggal 16 Februari 2010 dengan narasumber Ahmad Tohari. Wawancara dilakukan di rumah Ahmad Tohari, tepatnya di Desa Tinggarjaya, Jatilawang, Banyumas, Jawa Tengah. Berikut yakni hasil wawancaranya. 1. Mengapa dalam novel-novel Bapak banyak mengandung kritik sosial? Dari awal, jadi begini. Hal itu berangkat dari komitmen saya untuk memperlihatkan bantuan bagi terciptanya masyrakat yang bermutu yang tatanan sosialnya itu adil, mapan, dan terciptanya rakyat yang diperhatikan hak-haknya. Mungkin ke latar belakangnya alasannya yakni saya dilahirkan kemudian dibesarkan dari masyarakat kelas bawah hingga hal-hal yang menyangkut nilai-nilai dasar, ketidakadilan, ibarat kebersamaan, penghargaan terhadap insan itu terus terbawa semenjak lahir. 2. Apa latar belakang Bapak mengarang novel Orang-orang Proyek (OOP)? Itu berangkat dari hal-hal yang real atau nyata. Kalau tidak salah insiden terjadinya pada Pemilu 1977 atau 1982. Anda tadi lewat satu jembatan, waktu...