Cerpen Ihwal Politik Si Tukang Kritik
Cerpen ini sesungguhnya pernah dimuat di Harian Joglosemar, Minggu, 9 Oktober 2011, tetapi gres saya ketahui tahun 2015 ini. Si Tukang Kritik oleh: Andi D. Handoko Foto-foto yang terselip di tiap halaman album kusam itu seakan menghidupkan sejarah yang telah berlalu. Sejarah yang penuh darah dan api perjuangan. Barangkali foto-foto itu menjadi bukti bahwa sejarah tak bisa dibohongi hanya dengan teriakan dan orasi-orasi semata. Sejarah itu kejam. Sejarah itu perlawanan. Sejarah itu pemerasan dan penindasan. Namun, sejarah juga menyimpan kenangan dan kebahagiaan. “Jadi kau dulu yakni seorang aktivis?” Keheningan ruang tamu terpecah oleh pertanyaan Barkah pada Joni. Namun Joni tak pribadi menjawab pertanyaan itu. Ia hanya mengernyitkan senyum pada sahabat kerjanya itu. “Mengapa kau hanya tersenyum, Jon?” tanya Barkah lagi sembari membalik halaman album foto di hadapannya. “Ya, menyerupai itulah. Terserah kau mau sebut apa, penggagas atau sebutan lainnya. Hanya saja, pa...