Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018

Cerita Lucu Sampo Uring-Uringan

Gambar
oleh: Andi Dwi Handoko Sampo Uring-uringan oleh: Andi Dwi Handoko Dua bulan ini Tom Gembus sudah merasa betah tinggal di kos barunya,sebuah asrama yang tidak mengecewakan besar di tempat Solo pecahan timur. Alumnus universitas negeri di Solo yang bekerja sebagai freelancer aktivitas komputer ini tinggal di kamar lanntai dua. Selain dirasa aman,ia juga dapat nyawang cewek-cewek yahud yang kebanyakan para mahasiswi. Namun belakangan Gembus merasa galau sebab ada sesuatu yang menurutnya aneh. Setiap mandi, dia selalu menaruh alat-alat mandinya berupa sampo botol, sabun sikat gigi,dan odol dalam wadah gayung yang diletakkan di sebuah tempat bersahabat kamar mandi. Anehnya, setiap akan mandi posisi  wadah alat mandinya selalu berubah. Bahkan saat akan keramas, dia merasa samponya selalu berkurang. Gembus berkeyakinan, niscaya ada penghuni kos lain yang memakai alat mandinya. Padahal sudah menjadi hukum tidak tertuls bahwa kamar mandi dipakai gotong royong tapi alat mendi memakai

Paradoks Iklan Rokok

Gambar
Iklan selalu menyuguhkan bahasa yang menarik, unik, dan inovatif. Kekreatifan dalam menciptakan iklan menjadi hal penting untuk memikat daya tarik konsumen. Kemasan bahasa iklan yang sering kali patut diacungi jempol yakni iklan rokok. Iklan rokok yakni iklan yang dihentikan secara gamblang mengatakan produknya kepada masyarakat. Karenanya, iklan rokok dikemas secara tersirat dengan bermain gambaran visual. Iklan rokok cenderung mengutamakan kesan visualisasi seorang laki-laki yang gagah, maskulin, berani, dan penuh jiwa petualang. Selain itu, dimunculkan slogan-slogan yang mendukung visualisasi tersebut. Misalnya, ada slogan iklan rokok yang tertulis Pria punya selera, Nyalakan merahmu, Tunjukkan aksimu, My li v e my adventure, dan sebagainya. Slogan-slogan tersebut secara tidak pribadi memiliki maksud bahwa dengan memakai produk rokok tersebut, seseorang sanggup dikatakan sebagai seorang pemberani, jantan, penuh nyali, dan penuh tantangan. Namun, di balik semua itu, iklan r

Cerita Islami Kado Pernikahan

Gambar
Kado Pernikahan Siang tadi ia ditemui Hafiz, seseorang yang dianggapnya kekasih hati semenjak dua tahun lalu. Hafiz tak lain ialah abang tingkatnya di kampus. Hanya jeda setahun jenjang pendidikan mereka. Dan beberapa bulan lalu, Hafiz telah purnabelajar di jenjang sarjana. Sementara Husna masih bertitel mahasiswi tingkat akhir. Ia masih berkutat dengan skripsi. Suara petir memecah keheningan malam. Hujan yang kadang lebat kadang gerimis sedari petang tak lelah menghujam bumi sampai hampir tengah malam. Husna masih dalam alam sadarnya. Kantuk tak juga menghinggapinya. Matanya tak mau dipaksa pejam. Ia masih memikirkan hal yang membuatnya bimbang. Pertemuan Husna dengan Hafiz membahas sesuatu yang serius. Hafiz ingin menikahi Husna. Tak pelak, hal ini menciptakan Husna kaget. Dari ucapan dan klarifikasi Hafiz, terang ia tak sekadar bercanda. Hal itu ialah bukti keseriusan Hafiz pada Husna. Husna tak banyak berkata, ia hanya membisu dengan segala kebimbangan. Sementara Hafiz deng

Puisi Dan Bahasa Perjuangan

Gambar
oleh: Andi Dwi Handoko Sejarah telah mencatat bahwa satria ialah tonggak usaha bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Pahlawan telah memberi motivasi, inspirasi, dan semangat nasionalisme bagi para cowok untuk meneruskan perjuangannya. Tak hanya itu, satria juga telah menginspirasi para penyair untuk membuat tema-tema usaha dalam puisinya. Chairil Anwar yang dikenal sebagai penyair angkatan ‘45 tentu dekat dengan kondisi usaha bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Tidak ayal jikalau puisi-puisi Chairil Anwar banyak mengambil tema perjuangan. Sebut saja puisi Diponegoro, Krawang-Bekasi, Persetujuan dengan Bung Karno, dan sebagainya. Dalam puisi-puisi tersebut, Chairil Anwar mencoba membahasakan usaha para pahlawan. Misalnya kutipan puisi Diponegoro berikut “ Di depan sekali tuan menanti/Tak gentar/Lawan banyaknya seratus kali/Pedang di kanan, keris di kiri/Berselempang semangat yang tak sanggup mati” . Bahasa dalam puisi tersebut menggebu-gebu, semanga

Konteks Bahasa

Gambar
oleh: Andi Dwi Handoko Kesalahpahaman sering terjadi dalam suatu percakapan atau praktik kebahasaan. Kesalahpahaman sanggup terjadi alasannya ialah perbedaan rujukan atau persepsi antara penutur dan lawan tutur. Hal ini juga berangkat dari sifat bahasa yang arbitrer atau manasuka. Artinya, makna suatu bahasa tidak mengikat. Makna suatu bahasa tergantung dari konvensi masyarakat. Oleh alasannya ialah itu, multikulturalisme masyarakat bahasa juga ikut andil sebagai penyebab terjadinya kesalahpahaman. Makna suatu ujaran tidak mutlak dan tergantung situasi dan kondisi. Situasi dan kondisi yang melingkupi suatu percakapan disebut sebagai konteks bahasa. Konteks bahasa sangat kuat terhadap kelancaran sistem komunikasi. Perbedaan konteks bahasa sanggup menyebabkan makna bahasa menjadi berbeda pula. Misalnya pada kalimat “Operasi akan dilaksanakan malam ini”. Kalimat tersebut memiliki struktur gramatikal yang sama. Akan tetapi, kalimat tersebut sanggup berbeda maknanya jikalau diuca

Maghrib Atau Magrib

Gambar
oleh: Andi Dwi Handoko Bahasa itu bersifat dinamis. Bahasa selalu berkembang dari waktu ke waktu. Begitu pula dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mengalami perkembangan pesat yang ditandai dengan bertambahnya kosakata-kosakata baru. Sudah kita ketahui bahwa sebagian besar kosakata dalam bahasa Indonesia ialah hasil serapan dari bahasa lain, entah itu bahasa aneh ataupun bahasa daerah. Salah satu kosakata bahasa aneh yang banyak diserap ke dalam bahasa Indonesia ialah bahasa Arab. Masyarakat sering keliru dalam menulis kosakata hasil serapan dari  bahasa Arab. Hal ini dikarenakan masyarakat sudah terbiasa dengan lafaz bahasa Arab yang dipakai secara lisan. Contohnya ialah penulisan kata antara maghrib dan magrib yang mengacu pada pengertian waktu dikala matahari tenggelam. Pada umumnya masyarakat masih memakai kata maghrib . Kata ini sering sekali ditemukan pada layar televisi, papan pengumuman masjid, bahkan pada buku-buku bacaan. Padahal berdasarkan hukum kebahasaan,

Cerita Anak Demam Isu Rambutan

Gambar
Musim Rambutan oleh: Andi Dwi Handoko Minggu pagi, suasana di rumah Pak Anton agak sibuk daripada hari biasanya. Pak Anton dan keluarganya akan berkunjung ke rumah kerabatnya yang ada di sebuah desa kecil di Tawangmangu. Pak Anton sibuk memanaskan mobil, sedangkan istrinya sibuk menciptakan sarapan dan mempersiapkan buah tangan untuk kerabatnya. Di dikala Pak Anton dan istrinya sibuk dengan urusan masing-masing, anak tunggal mereka justru masih kamar. Teringat anaknya yang belum kelihatan batang hidungnya, Pak Anton pun meninggalkan sementara mobilnya dan menuju ke dapur yang tak jauh dari garasi mobil. “Ma..Tiyo sudah bangkit belum?” Pak Anton bertanya pada istrinya. “Aduh, Mama tidak tahu. Coba Papa lihat ke kamarnya, soalnya ini Mama masih sibuk di dapur.” Pak Anton pun meninggalkan dapur dan menuju kamar Tiyo. Ternyata kamarnya masih terkunci. “Tiyo…! Kamu sudah bangun? tanya Pak Anton sambil mengetuk pintu kamar Tiyo. Karena tidak ada tanggapan dari dalam, Pa